DUA KEHIDUPAN MENGIRINGI
Prolog :
Andri adalah
seorang remaja yang mulai beranjak dewasa. Dia sangat suka menggambar, sehingga
ketika besar nanti Andri ingin menjadi seorang pelukis atau sesuatu yang
berhubungan dengan gambar-menggambar seperti arsitek. Andri sudah menyelesiakan
sekolahnya di Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan berkeinginan untuk melanjutkan
sekolahnya di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), karena di sekolah tersebut
terdapat jurusan gambar atau lebih tepatnya jurusan teknik gambar bangunan.
Keluarga sepenuhnya mendukung keinginan Andri untuk melanjutkan sekolah di SMK.
Andri mulai
belajar agar ia bisa lulus dalam ujian masuk yang merupakan salah syarat utama
untuk masuk ke Sekolah Menengah. Hari ujianpun dimulai. Hampir semua soal bisa
diselesaikannya. Namun ujian masuk bukanlah satu-satunya syarat di SMK
tersebut. Selain nilai dari ujian masuk, semua peserta ujian dikatakan lulus
apabila semua nilai Ujian Nasional (UN) di SMP sesuai dengan rata-rata yang
ditetapkan di SMK.
Seminggu berlalu
setelah ujian masuk dimulai. Hari itu adalah hari Sabtu, hari dimana hasil
ujian diumumkan. Banyak orang-orang yang mengerumuni papan pengumuman untuk
mengetahui apakah mereka lulus atau tidak, termasuk Andri. Andri mulai mencari
namanya di papan penguman, dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan. Ia sangat
terkejut ketika tak melihat namanya di papan pengumuman.
Setelah
mengetahui bahwa Andri tidak berhasil dalam ujian masuk, keluarganya memutuskan
ia untuk bersekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA)
“Meskipun di SMA,
apabila kamu berhasil masuk di jurusan IPA, kamu masih bisa melanjutkan kuliah
di jurusan gambar bangunan. Kamu masih bisa menjadi seorang Arsitek!” Tegas
saudrinya.
Akhirnya Andripun
memutuskan untuk bersekolah di SMA sesuai arahan dari keluarganya. Seminggu
sebelum tahun ajaran dimulai, Andri dan ayahya pergi ke SMA yang dituju.
Pendaftaran untuk murid baru sebenarnya telah berakhir, namun karena guru-guru
di SMA tersebut adalah kenalan ayahnya, Andripun akhirnya diterima.
Ujian masuk?
Tentu saja tidak ada ujian masuk. Di SMA tersebut belum diterapkan ujian masuk
bagi siswa baru. Dan ceritapun dimulai.